Tampilkan postingan dengan label Celoteh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Celoteh. Tampilkan semua postingan

Kamis, 31 Maret 2016

Mengasihani Tuhan

Saya tahu Tuhan tak pantas dikasihani. Tapi saya tetap merasa kasihan setiap kali hamba-hamba-Nya mengingkari kesalahan-kesalahan mereka dengan mengatakan bahwa akibat-akibat buruk dari kesalahan-kesalahan itu adalah cobaan atau takdir Tuhan. Melihat kenyataan itu, biasanya saya akan mulai muak dan kemudian dipenuhi keinginan untuk menampar mulut para penyalah itu, lalu kemarahan ini pulalah yang pada akhirnya kembali menyadarkan saya bahwa memang Tuhan tak patut dikasihani.

Jumat, 26 Februari 2016

Berpikir Positif

Sebagian orang berpikir bahwa yang dimaksud dengan berpikir positif itu adalah memandang sesuatu dari segi positifnya saja. Padahal, kita tahu, segala sesuatu pasti memiliki sisi positif dan negatif sekaligus. Jika Anda hanya melihat hal-hal yang baik saja dari sesuatu, sesungguhnya Anda sedang berpikir secara negatif. Karena pikiran yang positif justru akan memberi Anda keragaman perspektif akan sesuatu, entah itu baik atau buruk, plus atau minus, mungkin atau mustahil, dan seterusnya. Mengacu pada perspektif yang tunggal dan abai terhadap perspektif lainnya adalah pangkal kejumudan dan kebebalan. Saya yakin bahwa tak seorang pun yang akan percaya jika pekawinan antara kejumudan dan kebebalan akan menghasilkan sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Rabu, 17 Februari 2016

Menerima Kenyataan

“Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang, karena manusia juga bisa membuat kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka kemajuan sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia.” (Pramoedya Ananta Toer, Rumah Kaca, halaman 325)

Kamis, 31 Desember 2015

Punya

Maka terjadilah perbincangan lewat telepon itu. Simaklah dengan cermat.

Selasa, 29 Desember 2015

Barangkali Pasti

Kita telah sangat berani hidup dengan modal ‘barangkali’ dan ‘ikut mengalir’ maka kita alami hasil nyaris tanpa prediksi. Di dunia ini mungkin ada yang peduli, tapi di akhirat nanti, ketika masing-masing hanya sibuk mengurusi diri sendiri? Harusnya kita lebih berani hidup ‘pasti’ dengan tak henti thalabul 'ilmi. Mari..!!

Kamis, 24 Desember 2015

Berubah

Anda ingin berubah? Monggo! Anda mau begini-begini saja? Boleh! Bahkan Tuhan secara gamblang mengatakan dalam Al-Quran, "Fa man sya'a fa l-yu'min, wa man sya'a fa l-yakfur". (Siapa yang ingin beriman, silakan. Siapa yang mau kafir, monggo).

Senin, 30 November 2015

Hujan November

Kalau kemarau di bulan November, bagaimana kita bisa menikmati Guns N' Roses?
Dont' cry, and welcome to the jungle.

Kamis, 19 November 2015

Benci

Tuhan menciptakan banyak hal berpasangan; berpasangan bukan berlawanan. Namun, tidak semuanya demikian. Ada juga beberapa hal yang diciptakan-Nya tunggal, tak punya pasangan ataupun lawan. Manusialah yang sering "memasangkan" atau "memperlawankan" hal-hal itu satu sama lain.

Jumat, 25 September 2015

Pilihan

Dalam kehidupan bermasyarakat, pilihan kita cuma 4:
  1. MEMIMPIN
  2. MENGIKUTI
  3. MELAWAN
  4. MENYINGKIR

Kamis, 24 September 2015

Rabu, 23 September 2015

Menyepakati

Menyepakati tentu saja tidak berarti menyepak Mpok Ati.

Selasa, 22 September 2015

Orang Humoris Pasti Cerdas?

Tidak sepenuhnya benar. Kelucuan lebih sering merupakan hasil dari spontanitas yang berdaya kejut. Itu sebabnya banyak jenius yang tidak pandai melucu karena terlalu serius dan malah lebih suka menganalisis humor daripada melontarkannya. Nah, Anda sedang membaca sebuah analisis tentang humor. Itu sebabnya celoteh ini pastilah tidak lucu!

Senin, 21 September 2015

Gaul

Saya ketinggalan banyak hal. Tampaknya saya harus lebih menggaulkan diri, ya? Mohon kata gaul itu tidak diimbuhi dengan "-i".

Minggu, 20 September 2015

Menyenangkan dan Menyenangi

Hari-hari saya selalu menyenangkan dan menyenangi. Karena saya selalu mengerjakan dan mengerjai.

Sabtu, 19 September 2015

Apakah Gelap Itu Ada?

Gelap itu tidak ada. Gelap hanyalah sebutan kita terhadap situasi tanpa cahaya. Gelap tak berwujud dan tak bermateri. Itu sebabnya gelap tak dapat diciptakan. Yang dapat kita ciptakan dan kendalikan adalah cahaya dan pencahayaan. Sekali lagi, GELAP BUKAN MATERI, sebagaimana dingin adalah kata sifat bagi ketiadaan panas. Seperti itulah jika kita bicara soal materi, tanpa harus mengais-ngais ayat-ayat kitab suci.

Jumat, 18 September 2015

Uang

Banyak yang bisa bilang "No time for love". Tapi adakah yang bisa berkata "No time for money"?

Kamis, 17 September 2015

HP

Sebelum shalat Jum'at, panitia masjid memberi imbauan: "Disampaikan kepada seluruh jamaah, yang membawa HP harap dimatikan." Maka melayanglah nyawa para jamaah yang membawa HP.

Rabu, 16 September 2015

Dunia

Ada yang menepi dari riuh dunia, ada yang riuh menepi dari dunia.

Kamis, 27 Agustus 2015

Ana Cinta Indonesia

Kuncinya adalah nationalism. Untuk menjadi bangsa yang besar kita harus confident dengan nationalism kita. Nah, untuk mengachieve semua itu claim nationalism harus difollowupi dengan attitude yang represent our personality kita. So, jangan sok luar negeri mindedlah. Orang lain akan menjudge kita dari what we do, how we behave dan last but not least, dari the way we talk!