Kuncinya adalah nationalism. Untuk menjadi bangsa yang besar kita harus confident dengan nationalism kita. Nah, untuk mengachieve semua itu claim nationalism harus difollowupi dengan attitude yang represent our personality kita. So, jangan sok luar negeri mindedlah. Orang lain akan menjudge kita dari what we do, how we behave dan last but not least, dari the way we talk!
Lho kenapa? Corret me if I am wrong!
Saya kan berhak bicara begini. Yang penting kan saya tidak melanggar... Eeee... apa... hak asasi manusia Inggrisnya apa? Lali aku.......... Oh yess! Yang penting kan saya tidak melanggar human right!
Fokoknya, ana Hanya ingin mengatakan, ANA CINTA INDONESIA juga LUGHAH Indonesia, walau dengan logat ARabiyyah karena lisan sedang keseleo. Teriring fuji syukuR kefada TuHan yang telaH menciftakan ana sebagai insan Indonesia. Dan ana sangat bangga dengan itu.
Oh ya, jika ada di antaRa shaHib sekalian yang tidak ridha dengan oceHan ini, ya... jangan dibaca toh. Kalau terlanjuR baca, ya... tak usaH diteRuskan wa difikirkan. Nanti malaH bikin fusing, fuyeng, wa Hidung mamfet. Itu namanya faRaH. ToH oceHan fayaH ini bukan mas'alah fiqH wa Halal-HaRam. Wa Allah a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar