Agama, Logika, Norma, Etika, Estetika, Selera

Baik, urusan agama. Benar, masalah logika. Layak, lakon norma. Wajar, perkara etika. Bagus, problematika estetika. Enak/suka, acara selera.

Kelebihan?

Katanya, setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan. Nanti dulu! Kalau kekurangan iya banget, tapi kelebihannya mana? Kita seringkali begitu saja menerima suatu opini tanpa koreksi dan identifikasi yang teruji. Padahal Tuhan berulang kali wanti-wanti, "afala ta'qilun..!!??" "Kenapa potensi akalmu tidak kauoptimalkan..!!??"

Seri

Sesama cinta boleh bahkan harus berbagi asal jangan saling mendahului. Antre, biar semua bisa berseri-seri sesuai seri.

Ana Cinta Indonesia

Kuncinya adalah nationalism. Untuk menjadi bangsa yang besar kita harus confident dengan nationalism kita. Nah, untuk mengachieve semua itu claim nationalism harus difollowupi dengan attitude yang represent our personality kita. So, jangan sok luar negeri mindedlah. Orang lain akan menjudge kita dari what we do, how we behave dan last but not least, dari the way we talk!

Hati dan Pikiran

Asal hati dan pikiran kita maknyes, tubuh akan maknyus pula. Hati minta diisi iman yang terus menerus dimantapkan dengan ketaatan kepada Tuhan. Pikiran merengek untuk disuplai ilmu yang tak henti di-update dan di-upgrade. Kalo ogah juga, rasain aja cendili!

Pelampias Kata-Kata

Di balik berita banyak cerita. Di bilik cerita terselip derita. Di dalam derita banyak cerita yang tidak layak jadi berita. Tersisakah pikiran dan rasa kita untuk maha berita? Jadilah penyata kebaikan dan kebenaran sarat estetika. Bukan hanya pelampias kata-kata.

Minat

Yang mau maju tak kurang getir kehidupannya tapi tak henti belajar. Yang mau bingung tak kurang parah kebodohannya tapi tak bosan melongo. Yang mau bahagia tak kurang susah penghidupannya tapi tak kendor beribadah. Minat kuat membuat kita sempat.

Kematian

Menghayati kepastian kematian membuat setiap tarikan nafas menjadi sebuah kemewahan. Hayat = hidup. Penghayatan = penghidupan segala hal yang termatikan dan serasa tak berarti oleh obsesi duniawi agar kembali terasa hidup, amat mahal dan sangat harus disyukuri. Selamat menikmati!!

Tahu

Ketika penafsiran dilakukan oleh orang yang sok tahu, dunia akan buta dari kebenaran.

Shalat Canggih

Terbayang, betapa nikmat dan mencerahkannya shalat yang bukan saja sah tapi juga khusyuk dan full asesoris dengan setiap sunnatnya. Taqwa yang adalah efek dari setiap ibadah, kalau sudah kita 'pegang' maka setiap masalah akan bisa kita atasi. ahhhhh...

Kedewasaan Intelektual

Satu dari sekian tanda kedewasaan intelektual ialah ketidakkagetan oleh romantika dan dinamika jiwa manusia dalan rentangan masa. Maka nalar si Dewasa tidak terganggu rasa. Kita sering lupa bahwa manusia itu makhluk kemungkinan. Malaikat dan setanlah yang berada di negeri kepastian.

Cinta dan Senggama

Pernahkah kau jatuh cinta sejatuh-jatuhnya hingga bersanggama dengannya pun kau tak tega?

Cinta?

Kita sering membicarakan hal yang berbeda, walau sebutannya sama.

Pancasila dalam Bahasa Daerah

Kawan, ada yang bisa terjemahkan teks Pancasila dalam berbagai bahasa daerah? Karena Pancasila adalah Pemersatu, maka warga negara setiap daerah harus dapat memahami Pancasila, dan akan lebih mudah jika disampaikan dengan bahasa ibu, kan? Silakan.

Ilmu

Jangan lagi tiada, kurang ilmu pun bikin kita jadi mangsa penipu. Para penipu agama kian hari kian banyak peluang untuk berhasil. Kemalasan belajar kita adalah kegembiraan mereka. Rasulullah saw. diberi titah untuk setiap saat meng-update dan meng-upgrade ilmunya. Apalagi kita.

Perkosaan

Karena kata "perkosaan" semakin populer di kalangan masyarakat konsumen media dan mulai diterima sebagai kebenaran, maka perlu disarankan kepada para awak media agar mereka juga mempopulerkan kata "lecehan", "bunuhan", dan kata-kata lain yang sebangun dengan "perkosaan". Kita semua tahu, "perkosaan" berasal dari kata dasar "perkosa" dan bukan "kosa". Dengan demikian, ia cuma diberi akhiran "-an", seperti "lecehan", "bunuhan", dan lain-lain.

Cinta Terdalam

Ada cinta yang buta
Ada cinta yang melek
Cinta yang melek selalu menjadi cinta yang tahu diri

Gegabah

Jangan gegabah menuduh orang yang "menggunakan seluruh cara halal" sebagai "menghalalkan segala cara".

Kesenangan

Dengan fasilitas seadanya manusia tempo dulu bisa menghasilkan karya fenomenal karena kemauan yang kuat. Sekarang, fasilitas canggih malah nyaris hanya untuk sarana hiburan karena kehilangan kemauan berjuang. Kesenangan justru penghalang utama kemajuan.

Pandangan Hitam-Putih

Karena tak ingin repot itulah maka kebanyakan orang lebih menyukai pandangan hitam-putih untuk setiap persoalan, bahkan, kadang, walau masalahnya sama sekali bukan soal warna.

Jangan Banyak Pikiran!

Jangan banyak pikiran! Sedikit pikiranlah! Jangan pusing-pusing memikirkan masalah yang (memang) ruwet dan njlimet. Yang penting sekarang enak! Yang penting sekarang kita lupa dan lari dari masalah! Urusan nanti susah, sulit bahkan celaka dan sengsara selamanya... ah, jangan banyak pikiran!! (Setan buaaanget!!)

Dosa Favorit

Saya selalu mudah beradaptasi dengan "siapapun yang saya inginkan". Kesombongan memang adalah dosa favorit saya.

Sesal Kemudian Sangat Berguna

Maka bertobatlah!

Buah yang Jatuh ke Sungai

Buah yang jatuh ke sungai, terpisah jauh dari pohonnya.

Agama Sejati

"Agama yang sejati adalah kehidupan yang kita jalani, bukan kredo yang kita akui." (Louis Nazer)

Ngantuk Absolut

Diam

Diam? Wajib! Jika ia aktivitas pengendapan. Sepi? Harus! Bila ia kegiatan pengkristalan. Puasa? Niscaya! Asal ia laku pembeningan. Tiada? Syarat! Kalau ia gerak penyadaran.

Bid'ah

Seseorang bertanya: "Apakah penggunaan gelar 'haji' atau 'hajjah' itu termasuk bid'ah?"

Kebodohan

Semakin canggih teknologi informasi semakin tidak terampunkan kebodohan.

Di Situ

Di sini senang, di sana senang, di mana-mana hatiku senang, kecuali di situ. Entah mengapa, di situ, bahkan goyang dumang pun tak sanggup membuat masalah jadi hilang.